Tugas Softskill
Perekonomian Indonesia
Praktek-Praktek
Perekonomian Sosialis dan Liberal di Indonesia
Nama : Kokom
Khomaria
Kelas : 1EB13
NPM : 25214905
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat, anugerah dan
karunia yang melimpah, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun guna untuk
menyelesesaikan tugas softskill dosen Perekonomian IndonesIa. Adapaun judul
Makalah ini adalah “Praktek-Praktek Perekonomian Sosialis dan Liberalis di
Indonesia”.
Walaupun banyak kesulitan yang
penulis harus hadapi ketika menyusun Penulisan Ilmiah ini, namun berkat bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya tugas ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Akhir kata, hanya
kepada Tuhan jugalah segalanya dikembalikan dan penulis sadari bahwa penulisan
ini masih jauh dari sempurna, disebabkan karena berbagai keterbatasan yang
penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang akan datang.
Depok, 5 Mei 2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
Masalah ekonomi merupakan
masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi
permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi
yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A.
Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas
bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau
masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa
makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau
kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari
subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau
wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang
menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur
hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud
bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian
sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau
cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi
adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para
konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga
menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi.
I.2 MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
Secara garis besar, kita
mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang yang sesuai dengan
situasi kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi
tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau
komando, sistem ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan
kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi,
biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu,
sistem ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa
menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Tradisional, sebagai berikut:
·
aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat
istiadat, dan kebiasaan;
·
kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
·
kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat
dominan;
·
teknologi produksi yang digunakan masih sangat
sederhana;
·
modal yang digunakan sedikit;
·
transaksi jual beli dilakukan dengan cara
barter;
·
kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada
alam dan tenaga kerja;
·
hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga
atau kelompoknya saja.
2. Sistem Ekonomi Terpusat
atau Komando
Sistem
ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat.
Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan
perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam
sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat
dominan.
Tokoh yang
memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli
filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital.
Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan
oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan
perekonomian. Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for
whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua
alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut
oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat adalah
sebagai berikut:
a) semua
permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan
ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara;
c) semua
alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau
pihak swasta tidak diakui.
Sistem
ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh
sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Tingkat
inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab perekonomian di
kendalikan oleh pemerintah pusat;
b) Kegiatan
produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab pemerintah
memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi;
c) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan
ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Kelemahan
Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut :
§ menghambat
kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian sebab kegiatan
perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat;
§ terjadinya
monopoli yang merugikan masyarakat;
§ terjadinya
ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang disebabkan oleh
sulitnya pemerintah daam menghitung semua kebutuhan masyarakat.
Contoh
negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando adalah Kuba,
Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem
ekonomi komando dalam perekonomiannya.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa
buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-faire.
Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah mereka
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan
laissez-faire, Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis.
Istilah ini muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free
Fight Liberalisme” (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan
mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat
memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal
sebagai syarat dalam memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh
yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal
berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam
Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila
pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori
ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar
merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan pereekonomian yang didasarkan
kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan dan penawaran suatu
barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh
setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Pasar, di antaranya sebagai berikut:
v setiap
individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
v perekonomian
diatur oleh mekanisme pasar;
v peranan
modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai
sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
v peranan
pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
v hak
milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan
yang dilindungi sepenuhnya oleh negara;
v setiap
kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
v kegiatan
perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar.
Sistem
ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh
sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Menumbuhkan
kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab masyarakat
diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b) Kualitas
produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang
ketat;
c) Efisiensi
dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan baik,
sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kelemahan
sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut:
§ Sulitnya
melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free
fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal;
§ Tidak
tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
§ Terapat
kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang
kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin.
Contoh negara yang sistem
ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar adalah Amerika Serikat dan beberapa
negara Eropa lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania, Armenia, Austria,
Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia,
Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia,
Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol,
Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal
lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe,
Georgia, Irlandia dan San Marino. Juga beberapa negara di kawasan Asia seperti
Hongkong , Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura , India, Iran,
Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem
ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme
hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair,
Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia,
Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia
dan Zimbabwe.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian yang
dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai
kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin
mereka jalankan.
Sistem
ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem ekonomi
pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan masyarakat atau pihak
swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian
tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan kepada
kekuatan pasar.
Sistem
ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk menghapus
kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat.
Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan pada fakta di
lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar atau
sistem ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang
menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan beberapa
sektor yang di anggap menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Campuran, di antaranya sebagai berikut:
a) hak
milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari
pemerintah;
b) kebebasan
bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak
untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;
c) kepentingan
umum lebih diutamakan;
d) campur
tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
e) pelaku
ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.
BAB II
ISI
II.1 SISTEM EKONOMI LIBERALIS DI INDONESIA
Jika kita lihat lagi dampak yang ditimbulkan dari
adanya ekonomi liberal, dengan demikian maka ketimpangan ekonomi,
kesemena-menaan dan kesenjangan sosial akan terjadi. Karena yang kaya akan
semakin menjadi kaya sedangkan yang miskin akan semakin menjadi miskin karena
tidak adanya pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat. Fakta lapangan
telah mengatakan bahwa peran liberal hanya dimiliki oleh sekelumit orang saja
yang mampu bertahan dalam keadaan tersebut yaitu pemilik modal, singkat kata
merekalah pemilik modal, yang memonopoli pasar.
Demikian juga, kebijakan ekonomi Indonesia yang
sedikit menganut ekonomi liberal dan tidak tegas yang hanya menguntungkan
daerah kaya atau maju tetapi juga mengutungkan orang kaya. Misalnya saja
terutama di masa Orde Baru kita melihat bagaimana konglomerat kalau meminjam
uang dalam jumlah besar di bank tidak diwajibkan memiliki jaminan atau agunan,
sementara pedagang kecil kalau pinjam uang di bank harus memenuhi macam-macam
agunan dan kewajiban yang sulit dipenuhi.
Coba kalau kita berkaca kepada sebagian negara yang
menggunakan asas ekonomi liberal seperti Amerika Serikat, maka ketidakmerataan
pendapatan dalam penduduknya akan dapat sering anda lihat, sekalipun Amerika
Serikat tergolong negara yang maju. Para pemilik modal dan jutawan tenar
layaknya Donald Trump dan Bill Gates, keduanya akan mampu bertahan dan bahkan
terus menguasai, mendominasi dan memonopoli pasar. Sedangkan masyarakat
kalangan bawah dan menengah dipastikan akan menjadi korbannya.
CONTOH PRAKTEK EKONOMI LIBERALIS DI INDONESIA
Contoh bukti praktek ekonomi liberal di negara kita
yang gamblang dapat kita lihat yaitu pada proyek minyak blok Cepu yang pada
akhirnya infestor asing (Exxon Mobile) berhasil mengungguli Pertamina selaku
perusahaan negara. Belum lagi Freeport di Papua yang dikuasai Infestor asing
dari Amerika. Akibatnya eksploitasi tersebut hanya menguntungkan pihak infestor
saja, sedangkan mereka tidak memperdulikan Indonesia selaku pemilik bahan
bakunya.
Hal ini terjadi karena kurangnya adanya ketegasan dari
pihak Indonesianya sendiri. Pemerintah takut akan resiko yang akan dihadapinya
jika melaksanakan kebijakan yang dirasa akan merugikan pihak asing.
Dengan demikian jika kita lihat dari contoh di atas maka keadilan sosial tidak
akan tercapai dan jauh dari prinsip nasionalisme yang menjunjung tinggi asas
keadilan sosial untuk masyarakatnya
II.2 SISTEM EKONOMI SOSIALIS DI INDONESIA
Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu
Sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh
suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi
terpusat, dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada
yang kini berlaku sebagaimana mestinya diarahkan.
Sistem Sosialis ( Socialist Economy) Sistem Sosialis berpandangan bahwa
kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran
bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi
atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
CONTOH PRAKTEK
SISTEM EKONOMI SOSIALIS DI INDONESIA
a)
Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
dengan tujuan:
·
Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
·
Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat
·
Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak
dirugikan.
Maka pada tanggal 25 Agustus 1959 pemerintah
mengumumkan keputusannya mengenai penuruan nilai uang
(devaluasi), yaitu sebagai berikut.
ü Uang kertas
pecahan bernilai Rp. 500 menjadi Rp. 50
ü Uang kertas pecahan
bernilai Rp. 1.000 menjadi Rp. 100
ü Pembekuan
semua simpanan di bank yang melebihi Rp. 25.000
Tetapi usaha pemerintah tersebut tetap tidak mampu
mengatasi kemerosotan ekonomi yang semakin jauh, terutama perbaikan dalam
bidang moneter. Para pengusaha daerah di seluruh Indonesia tidak mematuhi
sepenuhnya ketentuan keuangan tersebut.
b)
Dekon dan Peraturan 1963
Pada bulan
Maret 1963, dicanangkan Deklarasi Ekonomi (Dekon). Dimaksudkan untuk
menguraikan metode yang hendak digunakan untuk melaksanakan Rencana Delapan
Tahun. Menurut Dekon, pertumbuhan ekonomi akan terjadi dalam dua tahap yakni :
·
Tahap pertama adalah penataan ekonomi yang sifatnya
nasional dan demokratis serta bersih dari sisa peninggalan imperialisme dan
feodalisme.
·
Tahap Kedua adalah tahap pembangunan ekonomi sosialis
Indonesia
Dekon
mencerminkan maksud pemerintah untuk mengadakan perubahan yang radikal dalam
kebijaksanaan ekonominya. Dekon memberi bimbingan positif untuk empat bidang
yakni:
ü Penentuan
laju pertumbuhan ekonomi;
ü Peningkatan
laju penanaman modal dalam negeri dan asing;
ü Pembukaan
hubungan ekonomi internasional;
ü Penentuan
kegiatan ekonomi sektor swasta, koperasi dan negara.
Peraturan 26
Mei merupakan suatu program stabilisasi ekonomi yang dilaksanakan melalui empat
belas peraturan untuk membendung inflasi. Mengandalkan mekanisme pasar dan
harga-harga yang ditentukan melalui mekanisme tersebut. Merupakan upaya berani
untuk menyeimbangkan anggaran nasional, menghapuskan banyak pengawasan harga,
memberikan otonomi yang besar kepada perusahaan negara dan menyerahkan
perusahaan kecil kepada pemerintah daerah. (Yahya Muhaimin,1991)
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Dengan demikian maka sistem
ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme),Kemanusiaan yang
adil dan beradab (tidak mengenal eksploitasi). Persatuan Indonesia(berlakunya
kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio demokrasi dalam
ekonomi). Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat), serta Keadilan
Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan
kemakmuran pribadi). Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama
di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Dalam sistem ekonomi
pancasila, perekonomian liberal maupun komando harus dijauhkan karena terbukti
hanya menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang
potensial. Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah
agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan.
Indonesia seharusnya sudah
belajar pada krisis ekonomi dan moneter yang mengguncang dunia pada tahun 1998,
dengan hanya sektor pertanian dan perkebunan yang tumbuh positif dan turut
menyelamatkan ekonomi domestik.
Belajar dari kasus itu,
Indonesia sudah saatnya memberi perhatian utama pada bidang pertanian dan
perkebunan, agar bisa keluar dari krisis pangan yang kini mengancam dunia. Maka
dari itu setiap komoditas harus didekati secara spesifik karena masing-masing
memiliki spesifikasi yang berbeda.
PertumbuhanEkonomi di setiap
negara berbeda – beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu
negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari
penduduknya.
Jika pendapatan Negara itu
tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan
suatu negara itu di bawah rata ± rata maka pertumbuhan ekonominya juga rendah.
SUMBER – SUMBER :